Israel: Rudal Iran bisa membawa bom nuklir, menghantam Eropa
YERUSALEM – Iran menerima gelombang pertama BM-25 rudal permukaan-ke-permukaan yang menempatkan negara-negara Eropa dalam jangkauan tembak, kepala intelijen militer Israel, Mayjen. Amos Yadlindikutip di harian Haaretz, Kamis.
Rudalnya, dibeli dari Korea Utaramemiliki jangkauan 1.550 mil dan mampu membawa hulu ledak nuklir, Haaretz melaporkan.
Laporan ini muncul ketika anggota PBB mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran karena menolak menghentikan pengayaan uranium. Amerika Serikat, Israel dan negara-negara Barat lainnya mengatakan Iran berusaha membuat senjata nuklir, namun rezim Islam mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil.
Dewan Keamanan PBB memberi Iran waktu hingga Jumat untuk menghentikan pengayaan uranium, sebuah langkah penting untuk mengembangkan senjata nuklir. Jika Iran menolak untuk mematuhi, yang telah diindikasikan akan dilakukannya, Dewan Keamanan kemungkinan akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukuman.
Pejabat keamanan Israel membenarkan laporan Haaretz. Para pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.
Yadlin telah memperingatkan terhadap rudal baru Iran dalam beberapa wawancara baru-baru ini dengan media. Iran sudah memiliki rudal yang mampu mencapai Israel, namun rudal BM-25 merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan rudal-rudal terbaik yang ada saat ini – Shihab-4 dan Shihab-3.
Rudal-rudal tersebut mendorong Israel untuk mengembangkan sistem rudal anti-balistik Arrow 2, yang dapat mencegat rudal Iran.
Kekhawatiran Israel telah diperburuk dalam beberapa bulan terakhir oleh seruan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad untuk “menghapus Israel dari peta”.
Iran juga telah menguji beberapa rudal jarak jauh dalam beberapa pekan terakhir, termasuk rudal “sangat rahasia” yang dapat ditembakkan dari semua helikopter militer dan jet tempur, televisi pemerintah Iran melaporkan.
Iran juga menguji Fajr-3, sebuah rudal yang dikatakan dapat menghindari radar dan mencapai banyak sasaran secara bersamaan menggunakan beberapa hulu ledak. Iran juga menguji dua torpedo baru.
Para pejabat intelijen AS mengatakan Iran berada pada tahap lanjut dalam mengembangkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Amerika Serikat memberi tahu Badan Energi Atom Internasional tentang rincian program rudal Iran.
Pada hari Selasa, Israel meluncurkan satelit yang dimaksudkan untuk memata-matai program nuklir Iran. Satelit tersebut, yang diluncurkan dari Rusia, dirancang untuk melihat gambar sekecil 27,5 inci di permukaan tanah dan akan memungkinkan Israel memantau program nuklir dan rudal jarak jauh Iran, kata seorang pejabat pertahanan Israel.