Militan Gaza meluncurkan lebih banyak roket ke Israel

Militan Gaza meluncurkan lebih banyak roket ke Israel

Rentetan roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam kota-kota Israel pada hari Minggu dan angkatan udara Israel membalasnya dengan serangan rudal ketika kekerasan meningkat setelah berakhirnya gencatan senjata yang goyah.

Satu roket menghantam sebuah rumah di kota Sderot, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Ledakan tersebut menghamburkan puing-puing dan perabotan di dalam rumah.

“Semua orang mengalami trauma,” kata pemilik rumah, Maya Aviar, kepada AP Television News.

Seorang pekerja di komunitas pertanian dekat Gaza terluka ringan akibat pecahan peluru dalam serangan roket terpisah, kata militer Israel.

Roket lain mendarat di zona industri di Ashkelon, sebuah kota berpenduduk sekitar 120.000 orang, 10 mil sebelah utara Gaza.

Ashkelon adalah pusat populasi terbesar dalam jangkauan roket dari Gaza, dan Israel telah menanggapi dengan keras serangan-serangan sebelumnya terhadap kota pesisir tersebut.

Kelompok militan Palestina Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan roket hari Minggu itu.

Sebuah pesawat Israel menembakkan rudal ke peluncur roket yang siap menembak di Gaza utara, kata militer Israel. Militan biasanya menyiapkan roket untuk diluncurkan dan kemudian menembakkannya dari jarak yang aman. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam serangan tersebut.

Gencatan senjata antara Israel dan penguasa Gaza dari kelompok militan Hamas berakhir pada hari Jumat, enam bulan setelah gencatan senjata dimulai. Gencatan senjata telah gagal sejak awal November, dan serangan roket ke kota-kota Israel terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Militan menembakkan lebih dari 30 roket dan mortir ke Israel pada hari Sabtu, dan Angkatan Udara Israel membunuh satu militan yang meluncurkan roket.

Israel mengatakan pihaknya ingin mempertahankan gencatan senjata dan tidak akan mengambil tindakan militer jika militan berhenti menembak, namun mengancam akan melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza jika serangan terus berlanjut.

“Skenarionya jelas, rencananya jelas, tekadnya jelas, dan begitu pula konsekuensi dari setiap langkah yang diambil. Pemerintahan yang bertanggung jawab tidak suka berperang, namun juga tidak menghindarinya,” Perdana Menteri Israel Ehud Olmert pada pertemuan mingguan Kabinetnya mengatakan.

Pemerintah Israel mendapat tekanan kuat untuk menanggapi tembakan roket tersebut. Di masa lalu, operasi besar gagal menghentikan roket.

Israel juga sebagian besar menutup penyeberangan ke Gaza sebagai respons terhadap tembakan roket, sebuah tindakan yang menyebabkan kekurangan bahan bakar dan barang-barang kebutuhan pokok di wilayah berpenduduk 1,4 juta warga Palestina.

sbobet terpercaya